KARAKTERISTIK
Enterococci termasuk genus bakteri gram positif dan merupakan bakteri yang tidak membentuk spora. Dimana enterococci sebelumnya
dikenal sebagai grup D streptococci. Terdapat 20 spesies Enterococcus telah dijelaskan, namun spesies yang paling umum terkait dengan makanan dan penyakit
manusia yaitu Enterococcus faecium dan
Enterococcus faecalis. Enterococci merupakan agen penyebab sejumlah infeksi yang tidak disebabkan oleh makanan, seperti bakteremia dan endokarditis.
Enterococci dapat tumbuh pada rentang pertumbuhan yang luas. Beberapa strain dapat tumbuh pada suhu serendah 10C dan dapat mencapai 500C. Namun suhu optimal untuk
sebagian besar strain yaitu 370C. Enterococci
dapat bertahan selama
proses pembekuan dan dilaporkan dapat
bertahan hidup pada penyimpanan
dengan suhu -700C selama beberapa tahun. Pertumbuhan dapat terjadi pada rentang pH 4,4-10,6. Aw
minimum yang digunakan untuk pertumbuhan tergantung pada zat terlarutnya. Misalnya E.
faecalis dilaporkan dapat tumbuh
pada Aw 0,93.
Enterococci umumnya mampu mentoleransi konsentrasi garam 10%. Dan merupakan organisme yang resisten terhadap pengeringan dan sangat gigih dalam lingkungan. E. faecalis dan E. faecium dilaporkan dapat
bertahan hidup selama berminggu-minggu
di permukaan
lingkungan, yaitu dalam
tanah mencapai 77 hari dan keju hingga mencapat 180 hari. Namun ada
kelemahan yang dimiliki oleh Enterococci tidak terlalu tahan terhadap sanitisers (termasuk natrium hipoklorit) atau pengawet.
Enterococci tahan panas dan relatif mampu bertahan pada proses pasteurisasi. Dan dengan informasi ini semakin
memperjelas beberapa kasus yang ada yaitu Enterococci banyak terlibat pada pembusukan beberapa makanan yang menggunakan panas dalam olahannya, seperti
susu pasteurisasi dan dimasak daging. E. faecium (700Cà 1,4-3,4 min) lebih tahan panas dari E.faecalis (700Cà 0,02-0,6 min).
·
SUMBER KONTAMINAN
Spesies Enterococcus ditemukan dalam usus kebanyakan hewan, termasuk manusia. Dimana diekskresikan dalam kotoran hewan yang mengarah ke kontaminasi
lingkungan. E. faecalis adalah spesies
yang ditemukan paling sering
pada kotoran manusia (105-107 sel / g feses) sedangkan E. faecium adalah spesies yang paling umum ditemukan dalam
kotoran ternak. Peralatan susu pengolahan dapat terkontaminasi dengan enterococci dan survei telah sering diisolasi mereka dari babi, unggas
dan bangkai sapi. Meskipun berhubungan dengan
kotoran, kehadiran enterococci dalam makanan tidak
selalu terkait dengan kontaminasi tinja langsung. Karena pencemaran lingkungan, yang enterococci juga ditemukan di tanah, serangga, air dan bahan tanaman seperti sayuran.
·
BAHAN PANGAN YANG SERING
TERKONTAMINASI
Enterococci ditemukan di berbagai macam makanan. Mereka adalah kontaminan yang umumsusu dan produk daging dan digunakan sebagai kultur starter dalam beberapa tradisional keju Eropa. Mereka juga ditemukan pada bahan tanaman seperti zaitun dan sayuran.
·
GEJALA YANG TIMBUL
Enterococci dapat menyebabkan keracunanan makanan dengan cara infeksi. Jika jumlah sel entreroccoci
yang masuk ke dalam tubuh sudah melebih 107. Maka orang yang terinfeksi tersebut akan mengalami gejala-gejala keracunan. Biasanya gejala keracunan dari entroccoci akan muncul setelah 2-60
jam. Gejala umum yang ditimbulkan biasanya seperti diare, kram perut, mual-mual, munta-muntah dan pusing. Cepat lambatnya gejala keracunan yang
mucul tergantung jumlah sel yang sudah masuk ke dalam tubuh. Keracunan yang disebabkan oleh entroccoci tergolong infeksi karena sakit yang
ditimbulkan oleh enterococci berasal dari masuknya bakteri ke dalam tubuh melalui makanan yang sudah terkontaminasi sehingga mengakibatkan reaksi penolakan dari tubuh (Fraizeret al., 1988).
·
CATATAN INSIDEN / OUTBREAK
Enterococci
merupakan bakteri yang dapat menjadi agen penyebab sejumlah infeksi klinis seperti
bakteremia dan endoendocarditis. Enterococci biasa mengkontaminasi susu dan produkdagingdan
biasadigunakan sebagai kultur starter dalam keju tradisional Eropa. Kejadian
infeksi yang disebabkan oleh enterococcal melalui makanan sangat sedikit
terjadi. Hal ini dikarenakan tidak adanya bakteri pathogen lain dalam makanan
yang dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan enterococci. Namun
sebenarnya banyak makanan (misalnya keju) terkontaminasi oleh bakteri enterococciini,
tetapi tidak menyebabkan timbulnya penyakit. Enterococci biasa mengkontaminasi sosis,
ham, susu evaporasi, keju dan pudding cokelat yang dapat menyebabkan kejadian
infeksi.
·
CARA MENANGGULANGI AGAR TIDAK TERJADI KONTAMINASI
Enterococci
tidak tahan terhadap bahan pembersih (termasuk natrium hipoklorit) atau pengawet.
Untuk mengurangi jumlah enterococci dapat dilakukan dengan proses pemanasan
dengan suhu yang tepat karena enterococci dapat bertahan dari proses
pasteurisasi ringan (dengan pemanasan ringan) dan dapat tumbuh di makanan yang
kurang matang. Dengan membersihkan rezim dan penggunaan pembersih yang tepat
juga dapat mengontrol organisme pada proses pengolahan makanan karena peralatan
yang digunakan untuk pengolahan, bahan baku dan lingkungandapat menjadi sumber
kontaminasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar